TIPOLOGI CERITA BERGENRE FANTASI
Fantasi merupakan sesuatu yang berhubungan dengan khayalan atau dengan sesuatu yang tidak benar-benar ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja. Kata lain untuk fantasi adalah imajinasi. Fantasi bisa juga merupakan sebuah genre yang menggunakan bentuk sihir dan supranatural sebagai salah satu elemen plot, tema dan seting dalam sebuah film ataupun dalam sebuah buku. Genre fantasi secara umum dibedakan dengan genre sains fiksi yang lebih bertemakan ilmiah dan horor tentang hal yang mengerikan. Kalau dilihat dari pengelompokkan jenis fiksi, fantasi bercerita tentang segala hal yang tak masuk akal. Sihir, makhluk-makhluk dongeng, dunia lain, dan sebagainya. Biasanya itulah yang diketahui masyarakat awam tentang fantasi. Beberapa buku fantasi terkenal menyuguhkan sihir dan hal-hal supranatural untuk pembacanya. Dunia lain, makhluk lain, benda-benda ajaib. Ide mungkin saja sama, tapi unsur-unsur yang membentuk cerita memiliki perbedaan.
Cerita-cerita yang bergenre fantasi selalu dianggap sebagai cerita-cerita yang tidak masuk akal karena bergelut dengan dunia khayal. Anak-anak, remaja, bahkan orang yang sudah berumur lanjut pun selalu senantiasa aktif didalamnya, mereka semua selalu dihadapkan oleh segala sesuatu mulai dari yang bersifat ekstrim sampai yang bersifat jenaka atau suatu pertualangan yang luar biasa. Kesan tersebut segera timbul dengan hanya melihat sampulnya yang selalu menampilkan wajah anak-anak ataupun orang dewasa dengan latar dekotatif dalam warna-warna ceria dan keseriusan. Tokoh-tokoh dalam cerita genre fantasi adalah seorang yang biasa menjadi seorang yang luar biasa, dimana mereka semua mengalami sesuatu hal yang dapat mengubah hidup dengan sekejap dan tidak dapat dipikirkan oleh nalar manusia. Dalam erita genre fantasi setiap orang berhakmenentukan dunianya sendiri-sendiri, tapi walau begitu biasanta dunia fantasi itu digabung dengan ciri dunia nyata dengan mengambil unsure-unsur budaya atau bahkan sebagian potongan setting dunia nyata. Nama mereka juga “imajinatif dan trendi” seperti Arriman, Belladonna, Madame Olympia, Anand, Nisha, Adel, Johanna, Felicia. Mereka adalah pria dan wanita yang memiliki kecenderungan sifat yang seenaknya dengan keadaan yang dialami dalam kehidupan sehari-hari yang di latar belakangi oleh kemampuan yang mereka miliki, tetapi disamping itu semua mereka juga mempunyai kewajiban-kewajiban yang kadang terlepas dari pikiran mereka. Hidup mereka beredar di dunia imajinatif dan juga dunia nyata, dipotong dengan dialog-dialog dan metafor-metafor yang yang di pengaruhi oleh dunia fantasi namun tetap segar, kadang-kadang kocak, serius, dan cerdas, khas kelompok sosial mereka, serta dikemas dalam bentuk yang terus menerus berfantasi, perjalanan, hewan peliharaan, kekuatan, kecerdasan, kebaikan, pedang, sihir, dan apa saja. Dengan selipan-selipan kebiasaan di dunia nyata dengan dunia fantasi (jika dibandingkan dengan teenlit), tetapi tetap menarik.
Namun di balik semua itu sebenarnya dunia yang digambarkan mempunyai masalah-masalah yang khas, yang kadang bertentangan dengan keinginan mereka. Mereka juga memiliki nilai-nilai tertentu yang tak terpisahkan dengan dunia mereka. Tulisan ini merupaka suatu bentuk usaha yang akan menangkap “ keimajinasian” dunia itu, didasarkan atas tiga buah karya fiksi (novel dan teenlit) yang telah dipilih secara khusus, karena ternyata cerita genre fantasi memperlihatkan dan hendak membuat kita untuk berfikir sejenak mengenai model dunia-dunia yang kita inginkan dengan tipe-tipe yang berbeda. Dalam tipologisasi yang sederhana, setidaknya ada cerita genre fantasi yang menampilkan orang dewasa dan anak-anak pemberani yang cekatan dan memiliki kepintaran, cenderung menekankan pakaian yang biasa-biasa saja namun ada juga yang memakai pakaian yang glamour, ada pula yang menampilkan orang dewasa dan anak-anak yang supranatural dengan pakaian yang ekstrim, kebanyakan cerita genre fantasi tidak mempersoalkan masalah agama, oleh karena itu cerita genre fantasi sangat banyak diminati oleh kebanyakan orang. Ketiga buku fiksi yang dipilih, Which Witch?(Penyihihir Mencari Istri),The Conch Bearer (Keong Ajaib), Nocturnal dapat dimasukkan dalam tipe yang pertama, dan semua tokohnya sekitar 10 sampai 30 tahun. Sebenarnya erita fiksi genre fantasi tersebut banyak memperlihatkan pengaruh dari fiksi cerita genre fantasi yang berasal dari inggris dan India, tetapi penelitian sederhana ini secara khusus hanya akan melihat berbagai nilai-nilai yang ada didalamnya, yang menyangkut keseluruhan aspek naratif dan narasinya.
Alur
Alur dalam cerita fiksi genre fantasi sebenarnya bermacam-macam, danjuga memilki daya tarik dan nilai imajinasi masing-masing dalam hal detil atau rangkaian katalisnya. Namun, secara garis besar, pola umumnya adalah demikian: seorang wanita tidak mengetahui jati dirinya, atau sebaliknya (dalam beberapa cerita fiksi genre fantasi tertentu), dipengaruhi oleh rasa keingintahuan akhirnya mereka terjebak dalam dunia lain, dipilih sebagai orang pilihan yang mengemban tugas demi kelangsungan hidup orang banyak, dipengaruhi oleh ilmu sihir, atau orang yang sudah digariskan dalam keturunannya. Dalam Which Witch?, Arriman lahir dengan pengaruh ilmu sihir yang menjadikannya sebagai penyihir utara yang disegani oleh banyak orang. Dalam The Conch Bearer, Anand menjadi anak pilihan yang diberi tugas untuk membawa keong ajaib ke lembah rahasia yang berada dipegunungan Himalaya guna untuk menyelamatkan seluruh umat manusia dari ancaman si pencuri keong. Yang lebih khas adalah ketidaktahuan Adel mengenai garis keturunannya yang menuntut ia untuk berubah seratus persen dari kehidupan nyatanya dalam Nocturnal.variasi kisah fantasi yang menimbulkan imajinasi-imajinasi bisa lebih banyak lagi, apalagi rumitannya, tetapi secara keseluruhan pola umum tersebut selalu hadir. Itulah salah sati konvensi genre yang bersangkutan dalam hal-hal fantasi. Alur yang demikian berkaitan dengan tema utama dan nilai-nilai yang dipegang oleh para tokohnya.
Unsur tokoh dalam cerita fiksi genre fantasi, yang juga dalam satu segi terikat pada imajinatif, lebih menarik, dan bagi banyak pembaca mungkin paling menarik. Hal itu bisa diketahui dari dari komentar-komentar yang sering dicantumkan dalam halaman-halaman pengantar atau halaman-halaman akhir novel ataupun teenlit tersebut. Pembahasan lebih banyak akan dipusatkan pada tokoh.
Sebagaimana digambarkan di atas mereka adalah tokoh-tokoh yang mempunyai tanggungjawab yang amat besar, baik dalam keluarga maupun untuk keluarga dan orang banyak. Ada beberapa ciri yang menonjol dalam tokoh yang patut dibahas.
Kesederhanaan
Tokoh-tokoh cerita fiksi genre fantasi, terutama tokoh utamanya, mempunyai batas kalangan yang berbeda-beda, mulai dari kalangan atas, menengah sampai dengan rendah. Namun, kesemuanya itu dipertemukan oleh satu kasamaan yakni adanya rasa kesederhanaan yang timbul dari tokoh- tokoh utama. Pada kalangan rendah, kesederhanaan muncul dari keadaan yang diterimanya. Anand berbaring di karung tidur dalam gubuk satu kamarnya (The Conch Bearer:54). Pada kehidupan kalangan atas kesederhanaan juga terjalin didalamnya.
Mereka adalah tokoh-tokoh yang mampu menyelesaikan dan mengatasi masalah yang datang menghadang mereka. Kebijaksanaan juga menjadi contoh dari tokoh utama cerita fiksi genre fantasi. Pilihan Anand “sekarang kau memilih untuk mengorbankan begitu banyak demi bergabung bersama kami, dan kami juga menghargai itu”( The Conch Bearer:264). Pilihan Adel “yah, aku memilih untuk menyelamatkan ibuku” (Nocturnal:169). Fiksi fantasi Whih Witch? Hadir dengan dunia fantasi sebagai seorang penyihir hitam tapi memilki sifat-sifat buruk sekalian baik. Kesederhanaan dalam cerita fantasi sihir hadir pada saat Arriman mau menerima Belladonna untuk menjadi istrinya, padahal bidang sihir mereka berbeda seratus derajat karena Arriman adalah si penyihir hitam sedangkan Belladonna adalah seorang yang memilki kemampuan sihir putih.
Sifat yang cenderung kontradiktif
Tokoh-tokoh dalam ketiga cerita fiksi genre fantasi yang di analisis sangat hidup meskipun ditampilkan dalam dunia khayal. Mereka aktif dalam segala hal, dalam kehidupan sehari-hari sebagai pekerja, berpenampilan, serta sikap. Tetapi dilain pihak mereka bersifat konservatif. Meskipun tokoh-tokoh utamanya pertama-tama menolak tapi pada akhirnya selalua muncul ungkapan atau bayangan yang membuat tokoh- tokoh tersebut bertindak. Bahasa yang digunakan dalam cerita genre fantasi sama dengan cerita-cerita dalam genre chick lit yang tidak melanggar tabu-tabu bahasa, baik itu dalam novel maupun dalam teenlit.
Dalam Nocturnal, sifat tokoh utama cenderung kontradiktif terhadap kehidupan normalnya, Adel dalam dunia nyata memiliki sifat yang cenderung lembut, itu terlihat pada kesukaannya terhadap balet bahkan Adel juga memiliki impian ingin menjadi seorang ballerina professional. Namun, impiannya tersebut buyar saat mengetahui bahwa ia adalah keturunan manusia setengah kucing dan dunia baru pun siap untuk menantinya. Pada novel The Conch Bearer, hal serupa juga terjadi pada kehidupan Anand, seorang anak laki-laki yang berumur 12 tahun yang bekerja sebagai tukang cuci piring disebuah rumah makan. Tapi keadaannya mulai berubah saat kedatangan seorang pria tua yang memintanya untuk membawa keong ajaib. Peristiwa itulah yang membuatnya berbeda dengan keadaan sebelumnya, dimana ia hanya seorang anak kecil yang rapuh tapi akhirnya menjadi seorang anak yang penuh tanggung jawab, berbeda dengan cerita fantasi yang lebih memicu adrenalin, pada cerita genre fantasi lainnya yakni dunia sihir yang terlihat pada novel Whih Witch?, didalamnya juga terlihat adanya perubahan sikap yang kontradiktif meskipun sedikit. Arriman si penyihir hitam yang arogan dan kejam sedikit demi sedikit mulai berubah karena adanya seorang calon istri yang dinantinya yakni Belladonna. Semuanya itu menjadikan cerita-cerita fiksi yang bergenre fantasi lebih fariatif dan menarik.
Kepemimpinan adalah ciri yang paling menonjol dari ketiga cerita fiksi genre fantasi yang dianalisis di atas. Dalam novel The Conch Bearer, Anand secara tidak langsung menjadi pemimpin dalam perjalanannya menuju lembah rahasia. Dalam teenlit Nocturnal, Adel menjadi pemimpin para nocturnal dan menjadi seorang baroness dan kepemimpinannya tersebut disambut baik oleh para keluarganya. Begitu pula pada novel Whih Witch?, Arriman menjadi pemimpin darisemua penyihir-penyihir hitam yang ada di tempatnya. Kepemimpinan mereka juga sering bertolak belakang dengan perasaan tidak lengkap tanpa kehadiran orang yang di sayangi.
Tema
Ada beberapa tema yang menonjol yang secara merata muncul dalam novel dan teenlit tersebut yaitu profesi, cinta dan persahabatan.
Tema profesi berubah-ubah dalam ketiga cerita fiksi genre fantasi, ketiga erita fiksi tersebut menampilkan tokoh yang bekerja dan bab-bab tertentu menggambarkan kegiatan mereka dalam pekerjaan atau profesi masing-masing, Anand adalah pelayan sekaligus tukang cuci piring dan gelas di kedai the, Adelia adalah seorang yang menekuni bidang ballerina, sedang Arriman adalah seworang penyihir hitam dengan julukan penyihir utara. Dari semua profesi-profesi yang telah disebut di atas, dalam cerita fiksi genre fantasi berubah-ubah menjadi sebaliknya. Terlihat pada Anand, yang akhirnya berpindah profesi sebagai seorang penyembuh yang bertugas menjaga keong ajaib. Adelia berubah dari yang tadinya seorang ballerina yang ayu gemulai, menjadi pemimpin atausang Baroness yang bijaksana. Sedang Arriman tetap dengan profesinya sebagai seorang penyihir . harus dicatat pula bahwa pekerjaan yang mereka geluti merupakan hal yang lumrah dalam dunia khayal dan imajinasi.
Dalam cerita-cerita genre fantasi, tema cinta tidak terlalu banyak digunakan, tapi lebih diperlihatkan rasa kekeluargaan. Dalam Nocturnal, adelia sempat simpatik terhadap sepupunya Roland namun pada akhirnya ia membuyarkan perasaannya itu demi untuk keluarganya karena Roland aalah seorang pengkhianat. Dalam Whih Witch?, cinta muncul dalam hati Arriman ketika melihat kecantikan Belladonna. Sedang dalam The Conch Bearer, Anand masih terlalu kecil untuk mengenal adanya rasa cinta, yang terjadi hanyalah kuatnya rasa saling menjaga antara satu sama lainnya.
Tema persahabatan dalam cerita-cerita genre fantasi di atas sangat kuat sekali. Adel sangat merasa kehilangan bila harus berpisah dengan para sahabatnya Safina dan Teddy (Noturnal: 31). Anand dan Anisha saling menjaga sati sama lain meskipun banyak ketidakcocokkan pada kedua anak itu, tapi itu semua tidak mengurang rasa saying antar sahabat (The Conch Bearer:79-80). Sedang dalam Whih Witch?, karena berlatarkan dunia sihir, jadi rasa paersahabatan yang muncul tidak terlalu mencolok.
Kesimpulan
Tokoh-tokoh utama dari cerita genre fantasi masing-masing memiliki kemampuan tersendiri yang hadir dengan sengaja atau dengan tidak sengaja. Dari tema- tema yang menonjol yang telah diungkapkan di atas dapat disimpulkan bahwa ada suatu keseriusan dalam diri mereka meskipun keseriusan itu hadir hadir terlambat. Dalam dunia fantasi semua hal bisa terjadi, baik yang berlebihan menurut pikiran kita maupun peristiwa-peristiwa yang janggal menurut kita.
Namun dari itu semua, kita diberikan kesegaran pikiran dan boleh jadi kita berkhayal mengenai dunia-dunia khayal tersebui setelah membacanya dan itutidak disalahkan karena memang perlu adanya suatu dunia sendiri untuk mewakili apa yang kita ingin tuangkan dalam karya kita, meskipun pikiran-pikiran kita tidak sejalan denganyang ada di dunia nyata.
Saya beranggapan cerita-cerita yang bergenre fantasi mempunyai nilai-nilai tersendiri, tidak terkecuali samua kalangan. Genre ini mempunyai segi imajinasi yang sangat tinggi dan hidup manusia jadi lebih berwarna dari khayalan dan imajinasi mereka.
Daftar Pustaka
Ibbotson, Eva. 2002.Whih Witch?. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Divakaruni, Chitra Banerjee. 2004.The Conch Bearer(Keong Ajaib). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Chusfani, Poppy D. 2008. Noturnal. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Alur dalam cerita fiksi genre fantasi sebenarnya bermacam-macam, danjuga memilki daya tarik dan nilai imajinasi masing-masing dalam hal detil atau rangkaian katalisnya. Namun, secara garis besar, pola umumnya adalah demikian: seorang wanita tidak mengetahui jati dirinya, atau sebaliknya (dalam beberapa cerita fiksi genre fantasi tertentu), dipengaruhi oleh rasa keingintahuan akhirnya mereka terjebak dalam dunia lain, dipilih sebagai orang pilihan yang mengemban tugas demi kelangsungan hidup orang banyak, dipengaruhi oleh ilmu sihir, atau orang yang sudah digariskan dalam keturunannya. Dalam Which Witch?, Arriman lahir dengan pengaruh ilmu sihir yang menjadikannya sebagai penyihir utara yang disegani oleh banyak orang. Dalam The Conch Bearer, Anand menjadi anak pilihan yang diberi tugas untuk membawa keong ajaib ke lembah rahasia yang berada dipegunungan Himalaya guna untuk menyelamatkan seluruh umat manusia dari ancaman si pencuri keong. Yang lebih khas adalah ketidaktahuan Adel mengenai garis keturunannya yang menuntut ia untuk berubah seratus persen dari kehidupan nyatanya dalam Nocturnal.variasi kisah fantasi yang menimbulkan imajinasi-imajinasi bisa lebih banyak lagi, apalagi rumitannya, tetapi secara keseluruhan pola umum tersebut selalu hadir. Itulah salah sati konvensi genre yang bersangkutan dalam hal-hal fantasi. Alur yang demikian berkaitan dengan tema utama dan nilai-nilai yang dipegang oleh para tokohnya.
Unsur tokoh dalam cerita fiksi genre fantasi, yang juga dalam satu segi terikat pada imajinatif, lebih menarik, dan bagi banyak pembaca mungkin paling menarik. Hal itu bisa diketahui dari dari komentar-komentar yang sering dicantumkan dalam halaman-halaman pengantar atau halaman-halaman akhir novel ataupun teenlit tersebut. Pembahasan lebih banyak akan dipusatkan pada tokoh.
Sebagaimana digambarkan di atas mereka adalah tokoh-tokoh yang mempunyai tanggungjawab yang amat besar, baik dalam keluarga maupun untuk keluarga dan orang banyak. Ada beberapa ciri yang menonjol dalam tokoh yang patut dibahas.
Kesederhanaan
Tokoh-tokoh cerita fiksi genre fantasi, terutama tokoh utamanya, mempunyai batas kalangan yang berbeda-beda, mulai dari kalangan atas, menengah sampai dengan rendah. Namun, kesemuanya itu dipertemukan oleh satu kasamaan yakni adanya rasa kesederhanaan yang timbul dari tokoh- tokoh utama. Pada kalangan rendah, kesederhanaan muncul dari keadaan yang diterimanya. Anand berbaring di karung tidur dalam gubuk satu kamarnya (The Conch Bearer:54). Pada kehidupan kalangan atas kesederhanaan juga terjalin didalamnya.
Mereka adalah tokoh-tokoh yang mampu menyelesaikan dan mengatasi masalah yang datang menghadang mereka. Kebijaksanaan juga menjadi contoh dari tokoh utama cerita fiksi genre fantasi. Pilihan Anand “sekarang kau memilih untuk mengorbankan begitu banyak demi bergabung bersama kami, dan kami juga menghargai itu”( The Conch Bearer:264). Pilihan Adel “yah, aku memilih untuk menyelamatkan ibuku” (Nocturnal:169). Fiksi fantasi Whih Witch? Hadir dengan dunia fantasi sebagai seorang penyihir hitam tapi memilki sifat-sifat buruk sekalian baik. Kesederhanaan dalam cerita fantasi sihir hadir pada saat Arriman mau menerima Belladonna untuk menjadi istrinya, padahal bidang sihir mereka berbeda seratus derajat karena Arriman adalah si penyihir hitam sedangkan Belladonna adalah seorang yang memilki kemampuan sihir putih.
Sifat yang cenderung kontradiktif
Tokoh-tokoh dalam ketiga cerita fiksi genre fantasi yang di analisis sangat hidup meskipun ditampilkan dalam dunia khayal. Mereka aktif dalam segala hal, dalam kehidupan sehari-hari sebagai pekerja, berpenampilan, serta sikap. Tetapi dilain pihak mereka bersifat konservatif. Meskipun tokoh-tokoh utamanya pertama-tama menolak tapi pada akhirnya selalua muncul ungkapan atau bayangan yang membuat tokoh- tokoh tersebut bertindak. Bahasa yang digunakan dalam cerita genre fantasi sama dengan cerita-cerita dalam genre chick lit yang tidak melanggar tabu-tabu bahasa, baik itu dalam novel maupun dalam teenlit.
Dalam Nocturnal, sifat tokoh utama cenderung kontradiktif terhadap kehidupan normalnya, Adel dalam dunia nyata memiliki sifat yang cenderung lembut, itu terlihat pada kesukaannya terhadap balet bahkan Adel juga memiliki impian ingin menjadi seorang ballerina professional. Namun, impiannya tersebut buyar saat mengetahui bahwa ia adalah keturunan manusia setengah kucing dan dunia baru pun siap untuk menantinya. Pada novel The Conch Bearer, hal serupa juga terjadi pada kehidupan Anand, seorang anak laki-laki yang berumur 12 tahun yang bekerja sebagai tukang cuci piring disebuah rumah makan. Tapi keadaannya mulai berubah saat kedatangan seorang pria tua yang memintanya untuk membawa keong ajaib. Peristiwa itulah yang membuatnya berbeda dengan keadaan sebelumnya, dimana ia hanya seorang anak kecil yang rapuh tapi akhirnya menjadi seorang anak yang penuh tanggung jawab, berbeda dengan cerita fantasi yang lebih memicu adrenalin, pada cerita genre fantasi lainnya yakni dunia sihir yang terlihat pada novel Whih Witch?, didalamnya juga terlihat adanya perubahan sikap yang kontradiktif meskipun sedikit. Arriman si penyihir hitam yang arogan dan kejam sedikit demi sedikit mulai berubah karena adanya seorang calon istri yang dinantinya yakni Belladonna. Semuanya itu menjadikan cerita-cerita fiksi yang bergenre fantasi lebih fariatif dan menarik.
Kepemimpinan adalah ciri yang paling menonjol dari ketiga cerita fiksi genre fantasi yang dianalisis di atas. Dalam novel The Conch Bearer, Anand secara tidak langsung menjadi pemimpin dalam perjalanannya menuju lembah rahasia. Dalam teenlit Nocturnal, Adel menjadi pemimpin para nocturnal dan menjadi seorang baroness dan kepemimpinannya tersebut disambut baik oleh para keluarganya. Begitu pula pada novel Whih Witch?, Arriman menjadi pemimpin darisemua penyihir-penyihir hitam yang ada di tempatnya. Kepemimpinan mereka juga sering bertolak belakang dengan perasaan tidak lengkap tanpa kehadiran orang yang di sayangi.
Tema
Ada beberapa tema yang menonjol yang secara merata muncul dalam novel dan teenlit tersebut yaitu profesi, cinta dan persahabatan.
Tema profesi berubah-ubah dalam ketiga cerita fiksi genre fantasi, ketiga erita fiksi tersebut menampilkan tokoh yang bekerja dan bab-bab tertentu menggambarkan kegiatan mereka dalam pekerjaan atau profesi masing-masing, Anand adalah pelayan sekaligus tukang cuci piring dan gelas di kedai the, Adelia adalah seorang yang menekuni bidang ballerina, sedang Arriman adalah seworang penyihir hitam dengan julukan penyihir utara. Dari semua profesi-profesi yang telah disebut di atas, dalam cerita fiksi genre fantasi berubah-ubah menjadi sebaliknya. Terlihat pada Anand, yang akhirnya berpindah profesi sebagai seorang penyembuh yang bertugas menjaga keong ajaib. Adelia berubah dari yang tadinya seorang ballerina yang ayu gemulai, menjadi pemimpin atausang Baroness yang bijaksana. Sedang Arriman tetap dengan profesinya sebagai seorang penyihir . harus dicatat pula bahwa pekerjaan yang mereka geluti merupakan hal yang lumrah dalam dunia khayal dan imajinasi.
Dalam cerita-cerita genre fantasi, tema cinta tidak terlalu banyak digunakan, tapi lebih diperlihatkan rasa kekeluargaan. Dalam Nocturnal, adelia sempat simpatik terhadap sepupunya Roland namun pada akhirnya ia membuyarkan perasaannya itu demi untuk keluarganya karena Roland aalah seorang pengkhianat. Dalam Whih Witch?, cinta muncul dalam hati Arriman ketika melihat kecantikan Belladonna. Sedang dalam The Conch Bearer, Anand masih terlalu kecil untuk mengenal adanya rasa cinta, yang terjadi hanyalah kuatnya rasa saling menjaga antara satu sama lainnya.
Tema persahabatan dalam cerita-cerita genre fantasi di atas sangat kuat sekali. Adel sangat merasa kehilangan bila harus berpisah dengan para sahabatnya Safina dan Teddy (Noturnal: 31). Anand dan Anisha saling menjaga sati sama lain meskipun banyak ketidakcocokkan pada kedua anak itu, tapi itu semua tidak mengurang rasa saying antar sahabat (The Conch Bearer:79-80). Sedang dalam Whih Witch?, karena berlatarkan dunia sihir, jadi rasa paersahabatan yang muncul tidak terlalu mencolok.
Kesimpulan
Tokoh-tokoh utama dari cerita genre fantasi masing-masing memiliki kemampuan tersendiri yang hadir dengan sengaja atau dengan tidak sengaja. Dari tema- tema yang menonjol yang telah diungkapkan di atas dapat disimpulkan bahwa ada suatu keseriusan dalam diri mereka meskipun keseriusan itu hadir hadir terlambat. Dalam dunia fantasi semua hal bisa terjadi, baik yang berlebihan menurut pikiran kita maupun peristiwa-peristiwa yang janggal menurut kita.
Namun dari itu semua, kita diberikan kesegaran pikiran dan boleh jadi kita berkhayal mengenai dunia-dunia khayal tersebui setelah membacanya dan itutidak disalahkan karena memang perlu adanya suatu dunia sendiri untuk mewakili apa yang kita ingin tuangkan dalam karya kita, meskipun pikiran-pikiran kita tidak sejalan denganyang ada di dunia nyata.
Saya beranggapan cerita-cerita yang bergenre fantasi mempunyai nilai-nilai tersendiri, tidak terkecuali samua kalangan. Genre ini mempunyai segi imajinasi yang sangat tinggi dan hidup manusia jadi lebih berwarna dari khayalan dan imajinasi mereka.
Daftar Pustaka
Ibbotson, Eva. 2002.Whih Witch?. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Divakaruni, Chitra Banerjee. 2004.The Conch Bearer(Keong Ajaib). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Chusfani, Poppy D. 2008. Noturnal. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
0 Response to " "
Posting Komentar